MERANCANG SISTEM ORGANISASI DAN
TATA KELOLA PENDIDIKAN KEJURUAN
A. DEFINISI ORGANISASI
Organisasi didefinisikan secara bervariasi oleh para ahli yang dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya :
Organisasi didefinisikan secara bervariasi oleh para ahli yang dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya :
1.
Menurut Gibson, Ivancevich,
dan Donelly
Organisasi
sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya
tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Definisi ini lebih
menekankan pada upaya peningkatan pencapaian tujuan bersama secara lebih
efektif dan efisien melalui koordinasi antar unit organisasi.
2.
Menurut Stepen P. Robbins
Organisasi
merupakan kesatuan (Entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Definisi ini menekankan bahwa organisasi adalah suatu sistem sosial
yang perlu dikoordinasikan/perlunya manajemen, batasan organisasi akan berubah
sebagaimana tuntutan lingkungannya sehingga dikatakan “relatif”.
3.
Menurut Oteng Sutisna
Organisasi merupakan
mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Defnisi ini menekankan pada mekanisme kerja dalam organisasi untuk mencapai
tujuan.
Dari berbagai definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa Organisasi adalah suatu sistem interaksi antar orang yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi, dimana sistem tersebut memberikan
arahan perilaku bagi antar anggota organisasi dengan lingkungannya agar tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
B.
SISTEM ORGANISASI DAN TATA
KELOLA
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan
menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ini memiliki berbagai masukan yang diolah untuk
menghasilkan output tertentu, yang bersama-sama, mencapai tujuan
keseluruhan yang diinginkan oleh organisasi.
Organisasi sebagai
sistem yang menciptakan dan menjaga lingkungan didalamnya memuat interaksi
manusia yang sangat kompleks baik antar individu maupun dalam kelompok.
Tata
kelola merupakan rangkaian proses,
kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan,
pengelolaan, serta pengontrolan suatu lembaga.
Jadi yang dimaksud sistem organisasi
dan tata kelola yaitu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang sama
dengan melalui proses, aturan, dan control hingga menghasilkan output yang
bermutu dan mencapai tujuan yang diinginkan.
C.
PELAKSANAAN TATA KELOLA PENDIDIKAN KEJURUAN
Berdasarkan
prinsip dalam kajian yang dilaksanakan USAID (2014) tentang Tata Kelola.
Distribusi
Guru Proporsional (DGP) di Indonesia, menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola
bidang pendidikan paling tidak harus memenuhi 3 (tiga)
Prinsip Umum sebagai berikut:
1.
Keikutsertaan
instansi-instansi terkait
Program-program di sektor pendidikan tidak semata-mata
dilaksanakan
oleh Dinas Pendidikan, melainkan menyangkut beberapa
instansi pemerintah daerah lainnya seperti Bappeda, Bagian
Organisasi dan Tata Laksana, Bagian Keuangan, Bagian Hukum,
dan Badan Kepegawaian Daerah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
program-program sektor pendidikan, keterlibatan instansi
instansi tersebut sangat penting.
2.
Keikutsertaan
forum multi stakeholder
Dari sisi pengguna pelayanan, keterlibatan masyarakat sangat
diperlukan
karena masyarakat mempunyai kewajiban untuk ikut serta
dalam penyelengaraan pendidikan sebagaimana diamanatkan
oleh peraturan perundangan. Dengan keterlibatan masyarakat,
program program sektor pendidikan dapat dilaksanakan secara
tranparan dan akuntabel.
3.
Berkelanjutan
Semua pendekatan program sektor pendidikan harus dapat berlangsung terus secara berkesinambungan. Hal ini hanya dapat terlaksana ketika manfaat program-program pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat dan pelaksanaannya terus dikawal, tidak saja oleh pemerintah daerah tetapi juga oleh masyarakat melalui forum-forum multi stakeholder
Semua pendekatan program sektor pendidikan harus dapat berlangsung terus secara berkesinambungan. Hal ini hanya dapat terlaksana ketika manfaat program-program pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat dan pelaksanaannya terus dikawal, tidak saja oleh pemerintah daerah tetapi juga oleh masyarakat melalui forum-forum multi stakeholder
D. KEGUNAAN SISTEM ORGANISASI
PENDIDIKAN KEJURUAN
1)
Untuk memanajemen/merancang
struktur formal guna penggunaan yang paling efektif
sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
2)
Untuk
menghubungkan antara fungsi, jabatan, tugas dan para
karyawan atau dosen serta implementasi hubungan tersebut
kepada mahasiswa.
3)
Sebagai cara para
petinggi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen
mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas
tersebut.
Dari tiga hal pengorganisasian di atas dapat disimpulkan
bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses yang sistemik untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien
E.
SEKOLAH SEBAGAHI ORGANISASI SOSIAL
1. Element Kunci
Sekolah Sebagai Organisasi Sosial
Setiap
organisasi akan memiliki aktivitas untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan
organisasi akan meminta sejumlah aktivitas individu atau kolektif dari anggota
organisasi yang harus dikoordinasikan agar terarah pada pencapaian tujuan.
Disinilah interaksi social akan berlangsung, interaksi ini tidak saja
dipengaruhi oleh struktur organisasi dan individu individu yang mengisi
struktur, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya, politik, teknik produksi, dan
lingkungan organisasi (khususnya lingkungan strategis).
2. Sekolah Sebagai
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Learning Organization diperkenalkan oleh oleh Peter Senge sekitar tahun
1990 yang kemudian berkembang pesat dan menghasilkan berbagai aplikasi dalam
berbagai bidang keilmuan, salah satunya dalam bidang manajemen.
Leithwood dan Louis (1998) (Hoy dan Miskel, 2001 : 32)mengemukakan “Learning
Organization is one in which the participant pursue with a collective
commitment to routinely assessing the value of those purposes, modifying them
when appropriate, and continually developing more effective and efficient ways
to achieve those purposes”. ( LO adalah satu cara dimana seseorang dengan
komitmen bersama menilai secara rutin tujuan-tujuan mereka, memodifikasi
tujuan-tujuan tersebut manakala sesuai dan secara terus menerus mengembangkan
dengan cara yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut ).
Kemampuan suatu organisasi bertahan hidup ditentukan oleh sumber daya
manusia organisasinya, karena organisasi dibuat, digerakan dan diorientasikan
untuk mencapai tujuan manusia, manusia adalah unsur yang paling pokok dalam
suatu organisasi, dan oleh manusia-manusia unggul lah suatu organisasi akan
tetap pada kondisi bertahan dan berkembang.
Pandangan organisasi sebagai sistem sosial menunjukan bahwa organisasi
merupakan sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan lingkungannya secara
dinamis. Interaksi ini berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK.
Kondisi tersebutlah yang mengharuskan SDM organisasi tidak saja memiliki
kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus terus melakukan pengembangan
dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, dengan kata lain harus terus belajar
agar mampu bertahan dan berkembang ( Survival and Growth
Pada dunia pendidikan yang harus dicermati dari keberadaan sekolah pada
interaksinya dengan lingkungan sekolah yang dinamis adalah menjadikan sekolah
sebagai tempat belajar untuk semua orang, tidak saja peserta didik yang harus
belajar, tetapi semua staf dan dan pihak yang terkait dengan pengelolaan
sekolah yang harus turut serta. Supaya dalam menghadapi permasalahan dapat
terkendali secara bersama dan kemudian mencoba berbagai cara untuk menghasilkan
lulusan yang lebih unggul atau hasil lebih baik.
F. PENERAPAN
SISTEM ORGANISASI DAN TATA KELOLA PENDIDIKAN KEJURUAN
Diterapkan dalam
pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu
meningkatkan pembelajaran yang efisien dan menghasilkan lulusan yang bermutu. Untuk meningkatkan keterampilan dan
keahlian sumber daya manusia, perlu perubahan kebijaksanaan berkenaan dengan
pendidikan kejuruan. Salah satu upaya peningkatan keterampilan dan keahlian yaitu sistem pendidikan kejuruan
berdasarkan kompetensi yang dipacu oleh kebutuhan pasar. Sistem pendidikan ini mengupayakan agar keluaran dari
suatu lembaga pendidikan kejuruan memiliki keterampilan dan keahlian yang
relevan dengan kebutuhan pasar. Sistem pendidikan yang dikembangkan berfokus
tidak hanya pada pendidikan formal, tetapi juga meliputi non-formal.
LATIHAN SOAL
1.
Prinsip umum
yang harus dipenuhi ada 3, mengapa hal tersebut dijadikan suatu patokan untuk
menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola bidang pendidikan?
2.
Dari sekian
banyak kegunaan tatakelola sebutkan yang menurut kalian paling bermanfaat bagi
kita!
3.
Salah satu
prinsip umum yaitu (keikutsertaan instansi-instansi terkait) mengapa hal
tersebut harus dipenuhi?
4.
Jelaskan sistem
organisasi dan tata kelola, secara ringkas dan mudah difahami!
5.
Bagaimana
penerapan organisasi dan tata kelola pendidikan kejuruan?
JAWABAN
1.
Karena ketiga
prinsip tersebut saling berhunungan dan saling mengikat satu sama lain . Semua
harus terpenuhi karena hal tersebut sangat penting bagi tata kelola yang baik
dan terstruktur.
2.
Untuk
menghubungkan antara fungsi, jabatan, tugas dan para karyawan atau dosen serta
implementasi hubungan tersebut kepada mahasiswa. Yang paling bermanfaat adalah karena
mahasiswa sangat butuh hubungan antar komponen tersebut
3.
Karena
instansi" Tersebut sebagai penyokong/pendukung dari dinas pendidikan .
Atau bisa juga diartikan penting karena instansi" Tersebut sangat paham
dalam bidangnya dan sangan membantu dinas terkait
4.
Suatu cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang sama dengan melalui proses, aturan, dan
control hingga menghasilkan output yang bermutu dan mencapai tujuan yang
diinginkan.
5.
Diterapkan dalam
pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu
meningkatkan pembelajaran yang efisien dan menghasilkan lulusan yang bermutu.
Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia, perlu
perubahan kebijaksanaan berkenaan dengan pendidikan kejuruan. Salah satu upaya
peningkatan keterampilan dan keahlian yaitu sistem pendidikan kejuruan
berdasarkan kompetensi yang dipacu oleh kebutuhan pasar. Sistem pendidikan ini
mengupayakan agar keluaran dari suatu lembaga pendidikan kejuruan memiliki
keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar. Sistem
pendidikan yang dikembangkan berfokus tidak hanya pada pendidikan formal,
tetapi juga meliputi non-formal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar