Sabtu, 30 November 2019

MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN



MERANCANG SISTEM ORGANISASI DAN TATA KELOLA PENDIDIKAN KEJURUAN

A.    DEFINISI ORGANISASI
Organisasi didefinisikan secara bervariasi oleh para ahli yang dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya :
1.      Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donelly
Organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Definisi ini lebih menekankan pada upaya peningkatan pencapaian tujuan bersama secara lebih efektif dan efisien melalui koordinasi antar unit organisasi.
2.      Menurut Stepen P. Robbins
Organisasi merupakan kesatuan (Entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi ini menekankan bahwa organisasi adalah suatu sistem sosial yang perlu dikoordinasikan/perlunya manajemen, batasan organisasi akan berubah sebagaimana tuntutan lingkungannya sehingga dikatakan “relatif”.
3.      Menurut Oteng Sutisna
Organisasi merupakan mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan. Defnisi ini menekankan pada mekanisme kerja dalam organisasi untuk mencapai tujuan.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Organisasi adalah suatu sistem interaksi antar orang yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi, dimana sistem tersebut memberikan arahan perilaku bagi antar anggota organisasi dengan lingkungannya agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

B.     SISTEM ORGANISASI DAN TATA KELOLA
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ini memiliki berbagai masukan yang diolah untuk menghasilkan output tertentu, yang bersama-sama, mencapai tujuan keseluruhan yang diinginkan oleh organisasi.
Organisasi sebagai sistem yang menciptakan dan menjaga lingkungan didalamnya memuat interaksi manusia yang sangat kompleks baik antar individu maupun dalam kelompok.
Tata kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu lembaga.
Jadi yang dimaksud sistem organisasi dan tata kelola yaitu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang sama dengan melalui proses, aturan, dan control hingga menghasilkan output yang bermutu dan mencapai tujuan yang diinginkan.

C.    PELAKSANAAN TATA KELOLA PENDIDIKAN KEJURUAN
Berdasarkan prinsip dalam kajian yang dilaksanakan USAID (2014) tentang Tata Kelola. Distribusi Guru Proporsional (DGP) di Indonesia, menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola bidang pendidikan paling tidak harus memenuhi 3 (tiga) Prinsip Umum sebagai berikut:
1.      Keikutsertaan instansi-instansi terkait
Program-program di sektor pendidikan tidak semata-mata dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, melainkan menyangkut beberapa instansi pemerintah daerah lainnya seperti Bappeda, Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Bagian Keuangan, Bagian Hukum, dan Badan Kepegawaian Daerah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program-program sektor pendidikan, keterlibatan instansi instansi tersebut sangat penting.
2.      Keikutsertaan forum multi stakeholder
Dari sisi pengguna pelayanan, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan karena masyarakat mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam penyelengaraan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundangan. Dengan keterlibatan masyarakat, program program sektor pendidikan dapat dilaksanakan secara tranparan dan akuntabel.
3.      Berkelanjutan
Semua pendekatan program sektor pendidikan harus dapat berlangsung terus secara berkesinambungan. Hal ini hanya dapat terlaksana ketika manfaat program-program pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat dan pelaksanaannya terus dikawal, tidak saja oleh pemerintah daerah tetapi juga oleh masyarakat melalui forum-forum multi stakeholder

D.     KEGUNAAN SISTEM ORGANISASI PENDIDIKAN KEJURUAN
1)        Untuk memanajemen/merancang struktur formal guna penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
2)        Untuk menghubungkan antara fungsi, jabatan, tugas dan para karyawan atau dosen serta implementasi hubungan tersebut kepada mahasiswa.
3)        Sebagai cara para petinggi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dari tiga hal pengorganisasian di atas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses yang sistemik untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien

E.   SEKOLAH SEBAGAHI ORGANISASI SOSIAL
1.      Element Kunci Sekolah Sebagai Organisasi Sosial
Setiap organisasi akan memiliki aktivitas untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi akan meminta sejumlah aktivitas individu atau kolektif dari anggota organisasi yang harus dikoordinasikan agar terarah pada pencapaian tujuan. Disinilah interaksi social akan berlangsung, interaksi ini tidak saja dipengaruhi oleh struktur organisasi dan individu individu yang mengisi struktur, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya, politik, teknik produksi, dan lingkungan organisasi (khususnya lingkungan strategis).
2.      Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Learning Organization diperkenalkan oleh oleh Peter Senge sekitar tahun 1990 yang kemudian berkembang pesat dan menghasilkan berbagai aplikasi dalam berbagai bidang keilmuan, salah satunya dalam bidang manajemen.
Leithwood dan Louis (1998) (Hoy dan Miskel, 2001 : 32)mengemukakan “Learning Organization is one in which the participant pursue with a collective commitment to routinely assessing the value of those purposes, modifying them when appropriate, and continually developing more effective and efficient ways to achieve those purposes”. ( LO adalah satu cara dimana seseorang dengan komitmen bersama menilai secara rutin tujuan-tujuan mereka, memodifikasi tujuan-tujuan tersebut manakala sesuai dan secara terus menerus mengembangkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut ).
Kemampuan suatu organisasi bertahan hidup ditentukan oleh sumber daya manusia organisasinya, karena organisasi dibuat, digerakan dan diorientasikan untuk mencapai tujuan manusia, manusia adalah unsur yang paling pokok dalam suatu organisasi, dan oleh manusia-manusia unggul lah suatu organisasi akan tetap pada kondisi bertahan dan berkembang.
Pandangan organisasi sebagai sistem sosial menunjukan bahwa organisasi merupakan sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan lingkungannya secara dinamis. Interaksi ini berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK. Kondisi tersebutlah yang mengharuskan SDM organisasi tidak saja memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus terus melakukan pengembangan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, dengan kata lain harus terus belajar agar mampu bertahan dan berkembang ( Survival and Growth
Pada dunia pendidikan yang harus dicermati dari keberadaan sekolah pada interaksinya dengan lingkungan sekolah yang dinamis adalah menjadikan sekolah sebagai tempat belajar untuk semua orang, tidak saja peserta didik yang harus belajar, tetapi semua staf dan dan pihak yang terkait dengan pengelolaan sekolah yang harus turut serta. Supaya dalam menghadapi permasalahan dapat terkendali secara bersama dan kemudian mencoba berbagai cara untuk menghasilkan lulusan yang lebih unggul atau hasil lebih baik.

F.     PENERAPAN SISTEM ORGANISASI DAN TATA KELOLA PENDIDIKAN KEJURUAN
Diterapkan dalam pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pembelajaran yang efisien dan menghasilkan lulusan yang bermutu. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia, perlu perubahan kebijaksanaan berkenaan dengan pendidikan kejuruan. Salah satu upaya peningkatan keterampilan dan keahlian yaitu sistem pendidikan kejuruan berdasarkan kompetensi yang dipacu oleh kebutuhan pasar. Sistem pendidikan ini mengupayakan agar keluaran dari suatu lembaga pendidikan kejuruan memiliki keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar. Sistem pendidikan yang dikembangkan berfokus tidak hanya pada pendidikan formal, tetapi juga meliputi non-formal.


LATIHAN SOAL
1.      Prinsip umum yang harus dipenuhi ada 3, mengapa hal tersebut dijadikan suatu patokan untuk menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola bidang pendidikan?
2.      Dari sekian banyak kegunaan tatakelola sebutkan yang menurut kalian paling bermanfaat bagi kita!
3.      Salah satu prinsip umum yaitu (keikutsertaan instansi-instansi terkait) mengapa hal tersebut harus dipenuhi?
4.      Jelaskan sistem organisasi dan tata kelola, secara ringkas dan mudah difahami!
5.      Bagaimana penerapan organisasi dan tata kelola pendidikan kejuruan?

JAWABAN
1.      Karena ketiga prinsip tersebut saling berhunungan dan saling mengikat satu sama lain . Semua harus terpenuhi karena hal tersebut sangat penting bagi tata kelola yang baik dan terstruktur.
2.      Untuk menghubungkan antara fungsi, jabatan, tugas dan para karyawan atau dosen serta implementasi hubungan tersebut kepada mahasiswa. Yang paling bermanfaat adalah karena mahasiswa sangat butuh hubungan antar komponen tersebut
3.      Karena instansi" Tersebut sebagai penyokong/pendukung dari dinas pendidikan . Atau bisa juga diartikan penting karena instansi" Tersebut sangat paham dalam bidangnya dan sangan membantu dinas terkait
4.      Suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang sama dengan melalui proses, aturan, dan control hingga menghasilkan output yang bermutu dan mencapai tujuan yang diinginkan.
5.      Diterapkan dalam pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pembelajaran yang efisien dan menghasilkan lulusan yang bermutu. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia, perlu perubahan kebijaksanaan berkenaan dengan pendidikan kejuruan. Salah satu upaya peningkatan keterampilan dan keahlian yaitu sistem pendidikan kejuruan berdasarkan kompetensi yang dipacu oleh kebutuhan pasar. Sistem pendidikan ini mengupayakan agar keluaran dari suatu lembaga pendidikan kejuruan memiliki keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar. Sistem pendidikan yang dikembangkan berfokus tidak hanya pada pendidikan formal, tetapi juga meliputi non-formal.


Kamis, 28 November 2019

SISTEM OPERASI


ALGORITMA SEMAPHORE DALAM SISTEM OPERASI
·         Pengertian Semaphore
Semaphore adalah sebuah struktur data komputer yang digunakan untuk sinkronisasi proses, yaitu untuk memecahkan masalah di mana lebih dari satu proses atauthreaddijalankan secara bersamaan dan harus diatur urutan kerjanya.
·         Karakteristik Semaphore
Ø  Berdasarkan jenisnya, semaphore hanya bisa memiliki nilai 1 atau 0, atau lebih dari sama dengan 0.
Ø  Dua proses atau lebih dapat bekerja sama dengan menggunakan penanda-penanda sederhana.
Ø  Proses dipaksa berhenti sampai proses memperoleh penanda tertentu.
Ø  Variabel khusus untuk penandaan ini disebut semaphore.
·         Fungsi Kunci() dan Fungsi Buka()
Operasi standar pada semaphore (dalam bahasa pemrograman C):
void kunci(int sem_value) {
while(sem_value <= 0);
sem_value–;
}
void buka(int sem_value) {
sem_value++;
}
Nama asli dari operasi tersebut sebenarnya adalah Proberen (test) dan Verhogen (increment). Namun, sebutan untuk 2 method ini sangat beragam, antara lain sering dikenal dengan nama :release dan acquire, P dan V , serta kunci dan buka. Dalam penjelasan ini akan digunakan istilah buka dan kunci. Fungsi wait dipanggil ketika thread akan memasuki critical section-nya atau ketika thread akan memakai resource yang tersedia. Jika sem_value kurang dari sama dengan 0, thread tersebut harus menunggu sampai thread lain memanggil fungsi buka. Fungsi buka dipanggil ketika thread meningggalkan critical section-nya atau ketika melepaskan resource yang telah digunakannya. Tentu saja kedua operasi tersebut harus bersifat atomik karena sem_value dapat diakses oleh beberapa proses (shared resource).
·         Jenis Semaphore
-          Binary semaphore. Semaphore ini hanya memiliki nilai 1 atau 0. Sering juga disebut sebagai semaphore primitive
-          Counting semaphore. Semaphore ini memiliki nilai 0, 1, serta integer lainnya. Banyak sistem operasi yang tidak secara langsung mengimplementasikan semaphore ini, tetapi dengan memanfaatkan binary semaphore
·         Prinsip Semaphore
-          Dua proses atau lebih dapat bekerja sama dengan menggunakan penanda-penanda sederhana
-          Proses dipaksa berhenti sampai proses memperoleh penanda tertentu
-          Variabel khusus untuk penandaan ini disebut semaphore
·         Fungsi Semaphore
Semaphore berfungsi untuk menangani masalah sinkronisasi secara umum, yaitu:
1.      Mutual Exclusion. 
Sesuai dengan prinsip mutual exclusion, jika suatu thread sedang berada dalam critical section-nya, thread lain harus menunggu thread tersebut keluar dari critical section-nya sebelum dapat memasuki critical section-nya sendiri. Di sinilah semaphore digunakan, thread yang akan memasuki critical section-nya akan memanggil fungsi kunci terlebih dahulu. Jika tidak ada thread lain yang sedang berada dalam critical section, thread ini akan memasuki critical section-nya. Jika terdapat thread lain yang sedang berada dalam critical section-nya, thread ini harus menunggu.Setelah thread keluar dari critical section-nya, thread tersebut akan memanggil fungsi buka sehingga sem_value akan naik menjadi lebih dari 0, dan satu (dari beberapa) thread yang sedang menunggu akan mendapatkan giliran untuk memasuki critical section-nya.
Sebagai contoh, misalnya terdapat dua buah thread yang sedang berjalan bersamaan:
thread A:               thread B:
count = count + 1;      count = count + 1;

Thread A dan B mengakses variabel yang sama, yaitu count sehingga thread A dan B harus berjalan satu-satu. Untuk itu digunakan semaphore mutex yang berupa binary semaphore dengan nilai awal 1.
thread A:                      thread B:
kunci(mutex);            kunci(mutex);
count = count + 1;     count = count + 1;
buka(mutex);               buka(mutex);

Thread manapun yang mengeksekusi kunci terlebih dahulu akan jalan terus, sedangkan thread yang tiba belakangan akan menunggu sampai thread yang sudah berjalan terlebih dahulu mengeksekusi buka, setelah itu kedua thread berjalan lagi dengan normal.

2.      Resource Controller. 
Bayangkan sebuah restoran yang setiap malamnya ramai dikunjungi pelanggan. Kapasitas restoran terbatas, tetapi pemilik restoran memiliki kebijakan bahwa semua pengunjung yang datang akan mendapatkan kesempatan untuk makan, dengan konsekuensi yaitu pelanggan harus sabar menunggu gilirannya. Oleh karena itu, dikerahkanlah pegawai restoran untuk menahan tamu di luar jika restoran penuh lalu mempersilahkan tamu masuk jika tempat telah tersedia.Dari analogi di atas, pelanggan adalah thread, kapasitas restoran adalah resource, dan pegawai restoran adalah semaphore. Semaphore menyimpan banyaknya resource yang tersedia. Saat thread ingin memakai resource ia akan memanggil fungsi kunci. Jika resource masih tersedia, thread bisa langsung menggunakannya, sebaliknya jika semua resource sedang dipakai, thread tersebut harus menunggu. Setelah resource selesai dipakai thread akan memanggil fungsi buka sehingga resource yang bebas bertambah.
Contohnya dapat kita lihat pada kasus berikut: Terdapat tiga buah thread yang berjalan bersamaan. Resource yang tersedia hanya cukup untuk dua buah thread.
thread A:                  thread B:             thread C:
//critical section    //critical section   //critical section

Tentu saja harus diatur agar pada suatu saat hanya ada dua buah thread yang berada pada critical section-nya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan semaphore multiplex yaitu sebuah counting semaphore dengan nilai awal sama dengan jumlah resource yang tersedia yaitu dua.
thread A:            thread B:            thread C:
kunci(multiplex);    kunci(multiplex);    kunci(multiplex);
//critical section   //critical section   //critical section
buka(multiplex);     buka(multiplex);     buka(multiplex);
Jika dua buah thread sedang berada dalam critical section, thread berikutnya yang akan memasuki critical section harus menunggu kedua thread tersebut selesai untuk dapat memasuki critical section-nya.
3.      Sinkronisasi Antar-Proses.
Ada kalanya suatu thread memerlukan resource yang dihasilkan oleh thread lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mekanisme untuk mengatur urutan eksekusi thread. Mekanisme ini dilakukan dengan memanfaatkan semaphore.
Sebagai contoh, misalnya terdapat dua buah thread yang sedang berjalan bersamaan:
thread A:               thread B:
count = count + 1;      count = count * 2;

Nilai awal dari variabel count adalah 5, nilai akhir yang diinginkan adalah 12, oleh karena itu thread A harus dieksekusi sebelum thread B. Agar hal ini dapat terjadi dibutuhkan suatu semaphore mutex yang merupakan sebuah binary semaphore dengan nilai awal 0.
thread A:               thread B:
count = count + 1;      kunci(mutex);
buka(mutex);            count = count * 2;

Thread B akan menunggu sampai eksekusi thread A selesai sebelum melanjutkan. Jika kita cermati fungsi kunci, thread akan terus berada dalam waiting loop sampai sem_value naik lebih dari 0. Padahal, di dalam loop tersebut thread tidak melakukan tugas apa-apa. Inilah yang disebut dengan busy waiting (semaphore jenis ini disebut dengan semaphore spinlock). Hal ini tentu saja akan berakibat buruk terhadap kinerja CPU, karena loop tersebut membutuhkan CPU cycle, sementara loop tersebut tidak menghasilkan apa-apa, jadi sama saja dengan menyia-nyiakan CPU cycle.Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah modifikasi dari semaphore, yaitu dengan menambahkan waitingqueue pada masing-masing semaphore. Tujuannya adalah agar thread yang harus menunggu dipindahkan ke waiting queue dan kegiatannya dihentikan sementara. Ketika thread keluar dari critical section-nya, thread tersebut akan memanggil fungsi buka yang akan mengeluarkan satu (dari beberapa) thread yang berada dalam waiting queue lalu membangunkannya untuk kemudian memasuki critical section-nya.
Struktur semaphore ini menjadi (dalam bahasa C):
void buka(int sem_value)
{
sem_value++;
if(sem_value <= 0)
{
/*keluarkan satu thread dari waiting queue*/
/*aktifkan thread tersebut*/
}
}
void kunci(int sem_value)
{
sem_value–;
if(sem_value < 0)
{
/*masukkan thread ke dalam waiting queue*/
/*blok thread tersebut*/
}
}

Berbeda dengan semaphore yang biasa, pada semaphore yang telah dimodifikasi ini sem_value bisa menjadi negatif. Jika kita renungkan maknanya, ternyata ketika semaphore bernilai negatif, nilai tersebut melambangkan banyaknya thread yang berada pada waiting queue semaphore tersebut.

·         Kelebihan Semaphore
-          Dapat digunakan untuk membentuk mutex dan mengatur proses secara fleksibel
-          Merupakan tool yang serbaguna (powerful)

·         Kekurangan Semaphore
-          Termasuk Low Level
-          Kesulitan dalam pemeliharaannya, karena tersebar dalam seluruh program.
-          Menghapus wait => dapat terjadi nonmutual exclusion
-          Menghapus signal => dapat terjadi deadlock
-          Error yang terjadi sulit untuk dideteksi
-          Lebih baik menggunakan high level construct
-          Semaphore mungkin tersebar di seluruh program
-          Tidak mudah melihat seluruh efek semaphore (harus menguji semua kemungkinan yang dapat terjadi)
-          Akses terhadap suatu resource baru benar hanya jika semua proses yang mengakses resource tersebut diprogram secara benar
-          Penanganan mutex dan sinkronisasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab programmer.